Minggu, 03 Juni 2018

DERMATITIS SEBOROIK


Disini saya akan memaparkan tentang Penyakit Dermatitis Seboroik. Mungkin penyakit ini masih banyak yang belum mengetahuinya. Langsung saja ..



Apa itu Dermatitis Seboroik?


Dermatitis seboroik merupakan penyakit kulit yang membuat kulit kering dan mengelupas. Dermatitis seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas. Pada kulit kepala, penyakit ini menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik.
Dermatitis seboroik bukan penyakit menular, namun bisa memengaruhi rasa percaya diri penderita. Selain ketombe, dermatitis seboroik juga sering disebut dengan psoriasis seboroik dan eksim seboroik. Sedangkan dermatitis seboroik yang menjangkiti bayi disebut dengan cradle cap.
Dermatitis seboroik pada kulit kepala menyebabkan serpihan kulit mati mirip ketombe. Penyakit ini serupa dengan eksim, psoriasis, atau reaksi alergi lainnya.
Dermatitis seboroik dapat menyerang orang pada segala usia, di mana setidaknya 1-3% dewasa muda pernah menderita penyakit ini. Namun, orang dengan masalah pada sistem kekebalan tubuh (penderita HIV/AIDS, penyakit Parkinson) lebih rentan untuk mengalaminya. Kondisi stres juga berpotensi untuk memperburuk gejala yang sudah ada.

Tanda dan Gejala

Sebagian besar bagian tubuh dapat terkena dermatitis, namun daerah yang paling sering yaitu kulit kepala, bulu mata, alis, dan sisi hidung Anda. Dada atas, punggung dan banyak bagian tubuh lain yang berminyak, seperti lipat paha, ketiak juga dapat terkena. Gejala dapat berupa ketombe, ruam popok, kulit kering mengelupas,  sisik berminyak, gatal ringan, ruam, kulit seperti lilin (khususnya di belakang telinga), dan kulit memerah (khususnya sekitar hidung dan di tengah dahi).
Dermatitis seboroik dapat terjadi pada area tubuh lain. Umumnya, penyakit ini terjadi pada area kulit seperti kulit kepala, alis, kelopak mata, hidung, bibir, di belakang telinga, saluran telinga luar dan daerah dada.
Dermatitis seboroik tidak memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pada umumnya dermatitis seboroik memiliki gejala seperti berikut ini:
  • Kulit terasa gatal atau seperti terbakar.
  • Kulit kepala berwarna merah dan berketombe.
  • Kelupasan kulit atau ketombe juga terjadi di kumis, jenggot, atau alis.
  • Kelopak mata akan berkerak atau berwarna kemerahan (blefaritis).
  • Kulit bersisik berwarna putih atau kuning terjadi di area kulit yang berminyak selain kulit kepala, seperti wajah, ketiak, telinga, dan dada.
Penyebab Dermatitis Seboroik
Penyebab pasti terjadinya dermatitis seboroik masih belum diketahui, namun kemungkinan berkaitan dengan jamur malassezia yang terdapat pada pelepasan minyak di permukaan kulit. Selain itu, peradangan yang terkait dengan psoriasis juga bisa menjadi penyebab dermatitis seboroik.
Selain dua kemungkinan yang disebutkan di atas, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini, yaitu:
  • Gagal jantung.
  • Obat-obatan tertentu.
  • Penyakit kejiwaan dan gangguan saraf (misalnya depresi dan penyakit Parkinson).
  • Kebiasaan menggaruk kulit wajah.
  • Penyakit yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS, kanker, penerima transplantasi organ tubuh, dan pankreatitis alkoholik.
  • Penyakit endokrin yang bisa menyebabkan obesitas, seperti diabetes.
  • Cuaca yang dingin dan kering.
  • Stres dan faktor genetik.
Pengobatan Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik dapat diatasi dengan menggunakan krim, losion, atau sampo khusus. Pada umumnya produk-produk semacam ini dijual bebas. Namun jika langkah ini tetap tidak membantu dan gejala dermatitis seboroik tidak kunjung mereda atau sembuh, konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut seperti di bawah ini:
  • Krim atau gel metronidazole yang berfungsi untuk melawan bakteri. Oleskan krim ini 1-2 kali sehari, tergantung jenis krim yang digunakan. Sesuaikan dengan instruksi yang tertera di kemasan.
  • Sampo antijamur yang mengandung ketoconazole Gunakan sampo ini 2-3 kali seminggu. Sisanya, gunakan sampo biasa.
  • Sampo, krim, atau salep yang mengandung kortikosteroid, seperti fluocinolone atau hydrocortisone, yang berguna untuk meredakan Namun efek samping seperti penipisan kulit bisa terjadi jika menggunakannya terlalu lama.
  • Terapi sinar yang digabungkan dengan penggunaan psoralen atau disebut dengan photochemotherapy. Namun orang-orang yang memiliki rambut tebal kemungkinan tidak cocok untuk melakukan terapi ini.
  • Losion atau krim yang mengandung penghambat calcineurin, seperti pimecrolimus, dan tacrolimus untuk pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh. Namun obat ini memiliki potensi meningkatkan risiko kanker.
  • Pil antijamur terbinafine. Namun obat ini bisa menimbulkan efek samping yang serius, seperti gangguan organ hati dan reaksi alergi. Konsultasikan dengan dokter untuk dosis konsumsi yang sesuai.
Untuk bayi dengan dermatitis seborik (cradle cap), bersihkan kepala bayi setiap hari menggunakan sampo bayi, kemudian bersihkan sisa-sisa kelupasan kulit menggunakan sikat halus. Apabila cara ini tidak berhasil atau gejala semakin bertambah parah, segera periksakan bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

 Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi dan mengendalikan dermatitis seboroik:
  • Jangan menggaruk bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik karena bisa meningkatkan risiko terkena infeksi dan memperparah iritasi.
  • Mandi dan keramas secara teratur, serta basuh dengan bersih sabun atau sampo yang digunakan. Gunakan pelembap jika diperlukan.
  • Gunakan sampo bayi untuk membersihkan kelopak mata Anda jika berwarna kemerahan dan terjadi kelupasan kulit. Selain itu, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat untuk membantu meredakannya.
  • Oleskan krim yang mengandung kortikosteroid atau antijamur seperti ketoconazole.
  • Cukurlah kumis atau jenggot untuk membantu meredakan gejalanya.
  • Hindari produk yang mengandung alkohol agar penyakit tidak bertambah parah.
  • Gunakan pakaian yang bertekstur halus dan berbahan katun agar kulit mendapatkan sirkulasi udara dan dapat mengurangi iritasi.

Apa Saja Makanan Yang Perlu Dihindari Penderita Dermatitis Seboroik?

Diharapkan dengan menghindari makanan-makan ini dapat membantu mengurangi gejalanya :

1. Susu

Penelitian menemukan bahwa terdapat beberapa jenis susu kurang baik apabila dikonsumsi penderita dermatitis seboroik, terutama susu whole milk alias yang mengandung lemak tinggi. Kandungan lemak susu dilaporkan dapat menyebabkan munculnya ketombe. Pilihlah susu yang rendah lemak (low fat) atau susu tanpa kandungan lemak (susu skim).

2. Gorengan

Mengonsumsi terlalu banyak gorengan dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala Anda, sehingga menyebabkan jamur semakin berkembang dan ketombe semakin banyak.

3. Makanan Tinggi Gula

Pemanis dan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti nasi, roti tawar putih, dan pasta terigu seharusnya dihindari para penderita dermatitis seboroik. Makanan yang tinggi akan kandungan gula dapat menyebabkan ketombe.
Disarankan mengganti makanan tersebut dengan buah dan sayur. Buah dan sayur dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rambut, dan mencegah muncul ketombe.

4. Makanan Pedas

Sama halnya dengan gorengan, makanan pedas dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala. Makanan pedas juga meningkatkan suhu tubuh dan merangsang keringat keluar berlebih pada area kepala sehingga hal ini menyebabkan ketombe.

5. Anggur

Anggur bersifat asam dan seharusnya dihindari penderita dermatitis seboroik. Hal ini disebabkan oleh karena anggur dapat meningkatkan gatal pada orang dengan eksim, dan hal ini juga turut dirasakan pada seseorang dengan dermatitis seboroik. Di samping sifatnya yang asam, anggur juga mengandung salisilat, amines, dan MSG yang 3 kali lebih membahayakan pada dermatitis seboroik. Anda dianjurkan menghindari wine, sultanas, kismis, dan jus lain yang mengandung anggur.

6. Alpukat

Alpukat sangatlah baik apabila dikonsumsi pada Anda yang bukan penderita dermatitis seboroik. Alpukat kaya akan amines dan salisilat yang dapat meningkatkan rasa gatal dari gejalanya.

7. Tomat

Tomat mengandung salisilat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan rasa gatal. Namun, tomat mentah baik dikonsumsi karena mengandung alkaline dan lycopene yang dapat melindungi kulit. Produk lain mengandung tomat seperti saos tomat dan spaghetti bolognaise juga seharusnya dihindari.

Apa Saja Makanan Yang Makanan Yang Baik Untuk Penderita Dermatitis Seboroik?

Di samping makanan yang harus dihindari, alangkah baiknya apabila Anda mengetahui pula makanan yang dibutuhkan bagi penderita dermatitis seboroik. Makanan tersebut antara lain:
·         Sayur-sayuran hijau, seperti: brokoli, bayam, kale
  • Rempah-rempah, seperti: jahe, rosemary, kayu manis, thyme, oregano
  • Makanan yang kaya antioksidan, seperti: stroberi, ceri, bluberi
  • Makanan kaya akan vitamin A, seperti: wortel, labu, apel, pisang
  • Makanan kaya akan vitamin B, seperti: kol, ubi, kacang polong
Itu saja penjelasan tentang mengenai Penyakit Dermatitis Seboroik. Mohon maaf jika dalam penjelasannya masih ada yang kurang. Semoga penjelasan ini bisa membuat Anda mengetahui tentang Penyakit Dermatitis Seboroik. Sekian dan Terimakasih





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHASIAT DAN EFEK MENGKONSUMSI CAMEL URINE

  Beberapa kitab  syarah  hadis menjelaskan perihal kencing unta yang cukup pelik perdebatannya. Mulanya: apakah kencing unta itu suci? ...