Disini saya akan
memaparkan tentang Penyakit Dermatitis Seboroik. Mungkin penyakit ini masih
banyak yang belum mengetahuinya. Langsung saja ..
Apa itu Dermatitis Seboroik?
Dermatitis seboroik merupakan penyakit
kulit yang membuat kulit kering dan mengelupas. Dermatitis seboroik adalah
penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang
berminyak, seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada
bagian atas. Pada kulit kepala, penyakit ini menyebabkan kulit berwarna merah,
berketombe, dan bersisik.
Dermatitis seboroik bukan penyakit
menular, namun bisa memengaruhi rasa percaya diri penderita. Selain ketombe, dermatitis
seboroik juga sering disebut dengan psoriasis seboroik dan eksim seboroik.
Sedangkan dermatitis seboroik yang menjangkiti bayi disebut dengan cradle
cap.
Dermatitis seboroik pada kulit kepala
menyebabkan serpihan kulit mati mirip ketombe. Penyakit ini serupa dengan eksim,
psoriasis,
atau reaksi alergi lainnya.
Dermatitis seboroik dapat menyerang
orang pada segala usia, di mana setidaknya 1-3% dewasa muda pernah menderita
penyakit ini. Namun, orang dengan masalah pada sistem kekebalan tubuh
(penderita HIV/AIDS,
penyakit Parkinson) lebih
rentan untuk mengalaminya. Kondisi stres juga berpotensi untuk memperburuk
gejala yang sudah ada.
Tanda dan Gejala
Sebagian besar bagian tubuh dapat
terkena dermatitis, namun daerah yang paling sering yaitu kulit kepala, bulu
mata, alis, dan sisi hidung Anda. Dada atas, punggung dan banyak bagian tubuh
lain yang berminyak, seperti lipat paha, ketiak juga dapat terkena. Gejala
dapat berupa ketombe, ruam popok, kulit kering mengelupas, sisik
berminyak, gatal ringan, ruam, kulit seperti lilin (khususnya di belakang telinga),
dan kulit memerah (khususnya sekitar hidung dan di tengah dahi).
Dermatitis seboroik dapat terjadi pada
area tubuh lain. Umumnya, penyakit ini terjadi pada area kulit seperti kulit
kepala, alis, kelopak mata, hidung, bibir, di belakang telinga, saluran telinga
luar dan daerah dada.
Dermatitis seboroik tidak memengaruhi
kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pada umumnya dermatitis seboroik memiliki
gejala seperti berikut ini:
- Kulit terasa gatal atau seperti
terbakar.
- Kulit kepala berwarna merah dan
berketombe.
- Kelupasan kulit atau ketombe
juga terjadi di kumis, jenggot, atau alis.
- Kelopak mata akan berkerak atau
berwarna kemerahan (blefaritis).
- Kulit bersisik berwarna putih atau kuning terjadi di area kulit yang berminyak selain kulit kepala, seperti wajah, ketiak, telinga, dan dada.
Penyebab
Dermatitis Seboroik
Penyebab pasti terjadinya dermatitis
seboroik masih belum diketahui, namun kemungkinan berkaitan dengan jamur malassezia
yang terdapat pada pelepasan minyak di permukaan kulit. Selain itu, peradangan
yang terkait dengan psoriasis juga bisa menjadi penyebab dermatitis
seboroik.
Selain dua kemungkinan yang disebutkan
di atas, ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit
ini, yaitu:
- Gagal
jantung.
- Obat-obatan
tertentu.
- Penyakit
kejiwaan dan gangguan saraf (misalnya depresi dan penyakit Parkinson).
- Kebiasaan
menggaruk kulit wajah.
- Penyakit
yang menyebabkan melemahnya sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS,
kanker, penerima transplantasi organ tubuh, dan pankreatitis alkoholik.
- Penyakit
endokrin yang bisa menyebabkan obesitas, seperti diabetes.
- Cuaca
yang dingin dan kering.
- Stres dan faktor genetik.
Pengobatan
Dermatitis Seboroik
Dermatitis seboroik dapat diatasi
dengan menggunakan krim, losion, atau sampo khusus. Pada umumnya produk-produk
semacam ini dijual bebas. Namun jika langkah ini tetap tidak membantu dan
gejala dermatitis seboroik tidak kunjung mereda atau sembuh, konsultasikan
kepada dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut seperti di bawah ini:
- Krim
atau gel metronidazole yang berfungsi untuk
melawan bakteri. Oleskan krim ini 1-2 kali sehari, tergantung jenis krim
yang digunakan. Sesuaikan dengan instruksi yang tertera di kemasan.
- Sampo
antijamur yang mengandung ketoconazole
Gunakan sampo ini 2-3 kali seminggu. Sisanya, gunakan sampo biasa.
- Sampo,
krim, atau salep yang mengandung kortikosteroid, seperti fluocinolone atau
hydrocortisone, yang berguna untuk
meredakan Namun efek samping seperti penipisan kulit bisa terjadi jika
menggunakannya terlalu lama.
- Terapi
sinar yang digabungkan dengan penggunaan psoralen atau disebut dengan photochemotherapy.
Namun orang-orang yang memiliki rambut tebal kemungkinan tidak cocok untuk
melakukan terapi ini.
- Losion
atau krim yang mengandung penghambat calcineurin, seperti
pimecrolimus, dan tacrolimus untuk pengobatan yang menekan sistem
kekebalan tubuh. Namun obat ini memiliki potensi meningkatkan risiko
kanker.
- Pil
antijamur terbinafine. Namun obat ini bisa
menimbulkan efek samping yang serius, seperti gangguan organ hati dan
reaksi alergi. Konsultasikan dengan dokter untuk dosis konsumsi yang
sesuai.
Untuk bayi dengan dermatitis seborik
(cradle cap), bersihkan kepala bayi setiap hari menggunakan sampo bayi,
kemudian bersihkan sisa-sisa kelupasan kulit menggunakan sikat halus. Apabila
cara ini tidak berhasil atau gejala semakin bertambah parah, segera periksakan
bayi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Berikut ini
adalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi dan
mengendalikan dermatitis seboroik:
- Jangan menggaruk bagian tubuh yang terkena dermatitis seboroik karena bisa meningkatkan risiko terkena infeksi dan memperparah iritasi.
- Mandi dan keramas secara teratur, serta basuh dengan bersih sabun atau sampo yang digunakan. Gunakan pelembap jika diperlukan.
- Gunakan sampo bayi untuk membersihkan kelopak mata Anda jika berwarna kemerahan dan terjadi kelupasan kulit. Selain itu, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat untuk membantu meredakannya.
- Oleskan krim yang mengandung kortikosteroid atau antijamur seperti ketoconazole.
- Cukurlah kumis atau jenggot untuk membantu meredakan gejalanya.
- Hindari produk yang mengandung alkohol agar penyakit tidak bertambah parah.
- Gunakan pakaian yang bertekstur halus dan berbahan katun agar kulit mendapatkan sirkulasi udara dan dapat mengurangi iritasi.
Apa Saja Makanan Yang Perlu Dihindari Penderita Dermatitis
Seboroik?
Diharapkan
dengan menghindari makanan-makan ini dapat membantu mengurangi gejalanya :
1. Susu
Penelitian
menemukan bahwa terdapat beberapa jenis susu kurang baik apabila dikonsumsi
penderita dermatitis seboroik, terutama susu whole milk alias yang mengandung
lemak tinggi. Kandungan lemak susu dilaporkan dapat menyebabkan munculnya
ketombe. Pilihlah susu yang rendah lemak
(low fat) atau susu tanpa kandungan lemak (susu skim).
2. Gorengan
Mengonsumsi
terlalu banyak gorengan
dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala Anda, sehingga menyebabkan
jamur semakin berkembang dan ketombe semakin banyak.
3. Makanan Tinggi Gula
Pemanis
dan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana, seperti nasi, roti tawar
putih, dan pasta terigu seharusnya dihindari para penderita dermatitis
seboroik. Makanan yang tinggi akan kandungan gula dapat menyebabkan ketombe.
Disarankan
mengganti makanan tersebut dengan buah dan sayur. Buah dan sayur dapat memenuhi
nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan rambut, dan mencegah muncul
ketombe.
4. Makanan Pedas
Sama
halnya dengan gorengan, makanan pedas
dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit kepala. Makanan pedas juga meningkatkan
suhu tubuh dan merangsang keringat keluar berlebih pada area kepala sehingga
hal ini menyebabkan ketombe.
5. Anggur
Anggur
bersifat asam dan seharusnya dihindari penderita dermatitis seboroik. Hal ini
disebabkan oleh karena anggur dapat meningkatkan gatal pada orang dengan eksim,
dan hal ini juga turut dirasakan pada seseorang dengan dermatitis seboroik. Di
samping sifatnya yang asam, anggur juga mengandung salisilat, amines, dan MSG
yang 3 kali lebih membahayakan pada dermatitis seboroik. Anda dianjurkan
menghindari wine, sultanas, kismis, dan jus lain yang mengandung anggur.
6. Alpukat
Alpukat
sangatlah baik apabila dikonsumsi pada Anda yang bukan penderita dermatitis
seboroik. Alpukat kaya akan amines dan salisilat yang dapat meningkatkan
rasa gatal dari gejalanya.
7. Tomat
Tomat
mengandung salisilat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan rasa gatal. Namun,
tomat mentah baik dikonsumsi karena mengandung alkaline dan lycopene yang dapat
melindungi kulit. Produk lain mengandung tomat seperti saos tomat
dan spaghetti bolognaise juga seharusnya dihindari.
Apa Saja Makanan Yang Makanan Yang Baik Untuk Penderita Dermatitis Seboroik?
Di
samping makanan yang harus dihindari, alangkah baiknya apabila Anda mengetahui
pula makanan yang dibutuhkan bagi penderita dermatitis seboroik. Makanan
tersebut antara lain:
·
Sayur-sayuran
hijau, seperti: brokoli, bayam, kale
- Rempah-rempah,
seperti: jahe, rosemary, kayu manis, thyme, oregano
- Makanan
yang kaya antioksidan, seperti: stroberi, ceri, bluberi
- Makanan
kaya akan vitamin A, seperti: wortel, labu, apel, pisang
- Makanan
kaya akan vitamin B, seperti: kol, ubi, kacang polong
Itu saja penjelasan tentang mengenai Penyakit Dermatitis
Seboroik. Mohon maaf jika dalam penjelasannya masih ada yang kurang. Semoga
penjelasan ini bisa membuat Anda mengetahui tentang Penyakit Dermatitis
Seboroik. Sekian dan Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar